Makalah Pengantar Psikologi
ARTI
PENTING BELAJAR
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Sebelum kami membahas karya tulis ini terlebih dahulu
kami memberitahukan judul yang akan kami bahas dalam makalah ini, yaitu arti
penting belajar.
Secara
alamiah manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan sampai meninggal
mengalami proses tahap demi tahap. Manusia tidak mampu akan mampu mencapai
kesempurnaan tanpa adanya proses belajar yang disebut belajar. Belajar, sebagai
usaha memupuk dan mengembangkan pribadi manusia
dari aspek rohani dan jasmani. Belajar sebagai proses mengarahkan
manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan mengangkat derajat manusia sesuai fitrahnya. Belajar sangat penting
untuk peserta didik, terutama dalam mengantisipasi kebodohan sebagai dampak
negative dan era persaingan bebas yang melanda dunia.
Tujuan
belajar dapat tercapai secara maksimal jika para pelaku kedisiplinan yang baik
dalam penerimaan materi belajar sebagai langkah awal untuk menguasai ilmu yang
diberikan.
B.
Rumusan
Masalah
a. Apa pengertian belajar dan contoh belajar.?
b Apa arti penting belajar?
c. Apa saja prinsip-prinsip belajar?
d. Faktor apa saja yang mempengaruhi proses belajar?
e. Bagaimana cara belajar efektif ?
f. Apa saja teori-teori pokok belajar ?
C.
Tujuan
pembahasan
a. Memahami apa penertian belajar dan contoh belajar
b. Memahami apa arti penting belajar
c. Memahami apa saja prinsip-prinsip belajar
d. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi proses belajar
e Mengerti bagaimana cara belajar efektif
f. Mengerti apa saja teori-teori
pokok belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BELAJAR DAN CONTOH
BELAJAR
1. Definisi belajar
Belajar
adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa
berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan amat bergantung pada proses
belajar yang dialami seseorang baik ia berada di sekolah maupun di lingkungan
rumah[1].
Pengertian
belajar menurut howard C. kingsley adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah
melalui praktek atau latihan[2].
Sedangkan menurut Drs. Slamet belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan[3].
Sedangkan menurut Ilmuwan yang bernama
Chaplin (1972) dalam bukunya dictionary of psycology membatasi belajar
dalam 2 rumusan..
Rumusan I : Belajar adalah perolehan perubahan tingkah
laku yang relative menetap sebagai akibat dalam pengalaman.
RumusanII : Belajar
adalah proses memperoleh respon sebagai
akibat adanya latihan khusus.
Dari
beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang dikemukakan diatas,
belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang diperoleh dari hasil latihan
dan pengalaman dan didukung interaksi individu dengan lingkungannya[4].
2. Contoh belajar
Dalam mempermudah pemahaman anda mengenai bagaimana
sebenarnya proses belajar itu
berlangsung berikut inidikemukakan contoh sederhana sebagai gambaran;
Seorang anak
balita memperoleh mobil-mobilan dari ayahnya, lalu ia mencoba mainan tersebut
dengam cara memutar kuncinya dan meletakannya
pada suatu permukaan, perilaku memutar dan meletakan tersebut merupakan
respons atau reaksi atas rangsangan yang timbul pada mainan tersebut.
Sehubungan dengan contoh ini, belajar dapat kita pahami sebagai proses tingkah
laku yang ditimbulkan melalui reaksi atas situasi rangsangan yang ada[5] .
B. ARTI PENTING BELAJAR
Belajar
adalah key trem (istilah kunci) yang
paling vital dalam setiap pendidikan, sehingga tanpa belajar sesunguhnya tak
pernah ada pendidikan. Sebagai proses belajar selalu mendapatkan tempat yang
luasdalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan; karena
demikian demikian pentingnya arti belajar, bagian tersebut merupakan riset dan
eksperimen psikologi dalam memahami proses
perubahan manusia[6] .
C. PRINSIP-PRINSIP
BELAJAR
Berdasarkan
pendekatan tertentu maka prinsip-prinsip belajar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu prinsip-prinsip belajar
yang bersifat psikologis dan prinsip- prinsip belajar yang bersifat
linguistik (materi dan metodik).
1) Prinsip
prinsip belajar yang bersifat psikologis
a) Motivasi, lazim diartikan sebagai sebagai hal yang mendidik
seseorang untuk berbuat sesuatu.
b) Pengalaman sendiri,
atau apa yang dialami sendiri akan lebih menarik dan berkesan dari pada mengetahui orang
lain.
c) Keingintahuan, merupakan
kodrat manusia yang menyebabkanb manusia itu maju .
d) Pemecahan masalah,
seseorang yang belajar tidak dapat dipisahkan denganberbagai macam masalah.
e) Berfikir analistis _sintesis
berfikir secara analitis adalah berusaha mengenal sesuatu dengan cara mengenali ciri-ciri atau unsur-unsur yang ada
pada suatu itu. Sedangkan berfikir secara sintesis adalah proses berfikir untuk
menemukan hubungan ciri-ciri yang disebutkan dalam jawaban-jawaban sehingga
terjadi rumusan.
f) Perbedaan individual, perbedaan
individu meskipun sedikit pasti terdapat antara seseorang dengan orang lain.
2) Prinsip-prinsip
belajar yang bersifat linguistic
Seperti
yang dirumuskan oleh Abdul Choes dan Leonie agustina (2004: 206)
a) Mudah menuju sukar, pemberian
materi harus mulai dari yang mudah
kemudian dikuti dengan yang sukar atau yang lebih sukar
b) Sederhana menuju kompleks,
pelajaran yang dimulai dari yang sederhana baru diikuti dengan yang kompleks.
c) Dekat menuju jauh ,pemberian
materi pelajaran harus dimulai dari yang ada di dekat anak didik, baru kemudian
secara berangsur-angsur menuju agak jauh.
d) Pola menuju unsur, materi yang
diberikan harus berupa satu kebulatan, baru diberikan unsur-unsur dari
kebulatan itu.
e) Penggunaan menuju pengetahuan
f) Masalah bukan kebiasan
g) Kenyataan bukan buatan,
belajar adalah kenyataan yang harus dhadapi[7].
D.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
Secara
umum, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1) Faktor internal (faktor yang dari dalam diri
seseorang ) yakni keadaan rohani dan jasmani saeseorang
2)
Faktor eksternal ( faktor yang dari luar diri seseorang) yakni kondisi
lingkungan disekitarnya.
3) Faktor
pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar seseorang yang meliputi strategi
dan metode yang digunakan seseorang untuk melakukan kegiatan yang mempelajari
sesuatu.
a)
Faktor internal meliputi :
1) Aspek
fisiologis yaitu kondisi jasmani seseorang dapat mempengaruhiproses belajar
2) Aspek
Psikologis, hal ini dapat mempengaruhi
kwantitas dan kualitas seseorang, diantara faktor-faktor rohaniyah seseorang
yang dipandang lebih esen adala sebagai berikut :
a) Kecerdasan
/ intelegensi
Kecerdasan pada umumnya dapat diartikan
sebagai kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsang atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan dengan cara yang tepat( Reber ,1988).
b) Bakat
Secara umum bakat adalah kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa akan
datang ( Chaplin, 1972 ; Reber 1988)
c) Minat
Secara sederhana minat adalah
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap suatu
hal.
d) Motivasi
Motivasi merupakan keadaan internal
organisme baik manusia maupun lingkungan yang mendorong untuk berbuat sesuatu.
Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk
bertingkah laku secara terarah ( Glaitman ,1986 :Reber 1988)
e) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang
berdimensi efektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan
cara yang relatif tetap terhadap objek
apapun baik secara positif maupun negatif.
b) Faktor
eksternal meliputi :
1. Lingkungan
sosial
Lingkungan
social yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarganya sendiri.
2. Lingkungan Nonsosial
Yang
termasuk lingkungan nonsosial ialah
gedung sekolah dan letaknya,
alat-alat belajar, cuaca, dan waktu belajar.
c) Faktor Pendekatan Belajar
Seseorang
yang terbiasa mengaplikasikan belajar “deep” misalnya, mungkin sekali
berpeluang untuk meraih prestasi yang bermutu dari pada seseorang yang
menggunakan pendekatan belajar “ surface” atau
“reproductive “[8]
E.
CARA-CARA BELAJAR EFEKTIF
a) Metode SQ3R
Metode ini
dikembangkan oleh Francis P.Robinson Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat.
SQ3R merupakan singkatan langkah-langkah mempelajari teks yang meliputi :
1.
Survey , maksudnya memeriksa atau meneliti seluruh
teks.
2.
Question, maksudnya menyusun daftar pertanyaan yang
relevan dengan teks.
3.
Read, maksudnya membaca teks secara aktif .
4.
Recite, menghafal setiap jawaban yang ditemukan.
5.
Review, meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan
yang tersusun.
b)
Metode PQ4R
Metode ini ciptaan Thomas Q Robison
(1972) yang pada hakikatnya merupakan penimbul pertanyaan dan tanya jawab yang
mendorong pembaca melakukan pengolahan materi secara lebih luas.
1.
Preview, mensurvei lebih dahulu untuk menentukan topik
umum yang terdapat didalamnya.
2.
Questions,
menyusun pertanyaan-pertanyaan yang relevan.
3.
Read, isi hendaknya dibaca secara cermat.
4.
Reflect, berusaha memikirkan dan mengenang isi yang berhasil
ditangkap
5.
Recite, mengingat-ingat informasi yang didapat dan
berusaha menjawab semua pertanyaan yang telah tersusun.
6.
Review, menjawab sekali lagi seluruh pertanyaan yang
tersusun.[9]
F. TEORI-TEORI POKOK BELAJAR
a) Teori
belajar menurut ilmu jiwa daya
Daya adalah kekuatan yang tersedia
dalam diri seseorang. Manusia hanya memanfaatkan semua daya itu dengan cara
melatihnya sehingga ketajamannya dirasakan ketika dipergunakan untuk suatu hal.
Misalnya daya mengenal, daya mengingat, daya berfikir, daya fantasi dan
sebagainya.
b) Teori
tanggapan
Teori ini dikemukakan oleh Herbart,
dimana ia menentukan teori yang dikemukakan oleh ilmu jiwa daya. Menurut ilmu
tanggapan, belajar adalah memasukan tanggapan sebanyak-banyaknya,
berulang-ulang dan sejelas – jelasnya. Banyak tanggapan berarti dikatakan
pandai
c) Teori
belajar menurut ilmu jiwa Gesalt
Merupakan teori belajar yang
dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari jerman. Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari
bagian-bagian. Belajar dengan pengertian lebih dipentingkan dari pada hanya
memasukan sejumlah kesan.
Prinsip-prinsip belajar menurut teori Gesalt :
1.
Belajar berdasar keseluruhan
2.
Belajar adalah
suatu proses perkembangan
3.
Anak didik sebagai organisme keseluruhan
4.
Terjadi transfer, dengan kata lain dapat dipakai untuk
mempelajari hal-hal yang lain
5.
Belajar adalah reorganisasi pengalaman
6.
Belajar harus dengan insight ( pengertian)
7.
Belajar akan lebih berhasil bila berhubungan dengan
minat, keinginan dan tujuan
8.
Belajar berlangsung terus –menerus
d) Teori
belajar dari R. Gagne
Gagne memberikan dua difinisi mengenai belajar :
1.
Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motifasi
dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasan dan tingkah laku.
2.
Belajar adalah pengetahuan atau ketrampilan yang
diperoleh dari instruksi
Gagne menyatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat
dibagi menjadi 5 kategori yang disebut the domainds of learning :
1.
Ketrampilan motoris (motor skill)
2.
Informasi verbal
3.
Kemampuan intelektual
4.
Strategi kognitif
5.
Sikap
e) Teori
belajar menurut ilmu jiwa Asosiasi (teori sarbond)
Teori sarbond singkatan dari
Stimulus (rangsangan), Respons
(tanggapan) Bond (dihubungkan). Rangsangan diciptakan untuk memunculkan
tanggapan kemudian dihubungkan antara keduanya dan terjadilah asosiasi. Dari
teori ini ada dua teori yang sangat terkenal yaitu teori konektionisme (Thorndike)
dan teori conditioning (Ivan P. Paulov)
1. Teori
konektionisme
Thorndike
menyimpulkan bahwa respon lepas dari kurungan itu lambat laun
diasosiasikan dengan situasi stimulasi dalam belajar coba-coba, ini kesimpulan
Thourndike terhadap perilaku binatang dalam kurungan.
Ada 3 hukum belajar yang utama dari teori ini :
a)
Hukum efek
b)
Hokum latihan
c)
Hokum kesiapan
Terhadap teori konektionisme ini ada beberapa kelemahan
dalam pelaksanaanya; yaitu :
a)
Belajar menurut teori ini mekanistis ( banyak menghafal
tapi kurang mengerti)
b)
Pelajar bersifat teacher centered ( terpusat pada guru
)
c)
Anak didik pasif
d)
Lebih mengutamakan materi.
Pola belajar ini cenderung intelektualistik
2. Teori
Conditioning
Teori ini terjadi karena kondisinya diciptakan, maka
sudah menjadi kebiasaan sehingga memunculkan
refleks bersyarat.
Kelemahan – kelamahan teori ini
a)
Percobaan dalam laboratorium berbeda dengan kenyataanya
b)
Pribadi seseorang dapat mempengaruhi hasil eksperimen
c)
Respons mungkin
dipengaruhi oleh stimuklus yang tak dikenal
d)
Teori ini sangat sederhana dan tidak memuaskan untuk
menjelas segala seluk beluk belajar yang ternyata sangat kompleks.[10]
BAB III
KESIMPULAN
/ PENUTUP
1.
Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang diperoleh
dari hasil latihan dan pengalaman dan didukung interaksi individu dengan
lingkungannya .
2.
Arti penting belajar, belajar merupakan riset dan
eksperimen psikologi dalam memahami proses perubahan manusia.
3.
Prinsip-prinsip belajar
v
Bersifat psikologis
Ø
Motivasi
Ø
Pengalaman sendiri
Ø
Keingintahuan
Ø
Pemecahan masalah
Ø
Berfikir analistis-sintenin
Ø
Perbedaan individual
v
Bersifat linguistik
Ø
Mudah menuju sukar
Ø
Sederhana menuju kompleks
Ø
Dekat menuju jauh
Ø
Pola menuju unsur
Ø
Penggunaan
menuju pengetahuan
Ø
Masalah bukan kebiasaan
Ø
Kenyataan bukan buatan
- Faktor yang mempengaruhi proses belajar
v
Factor internal
Ø
Aspek fisiologi
Ø
Aspek psikologi
v
Factor eksternal
Ø
Lingkungan sosial
Ø
Lingkungan non sosial
v
Factor pendekatan belajar
5.
Cara-cara belajar efektif
v
Metode SQ3R
v
Metode PQ4R
6.
Teori-teori pokok belajar
v
Teori belajar menurut ilmu jiwa daya
v
Teori tanggapan
v
Teori belajar menurut ilmu jiwa Gesalt
v
Teori belajar dari R. Gagne
v
Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi ( sarbond)
·
Teori
konektionisme ( Thorndike )
·
Teori
conditioning
Alhamdulilah
makalah ini dapat kami selesaikn dengan tiada hambatan yang berarti. Terima
kasih kami sampaikan seluruh pihak yang membantu sehingga makalah ini selesai,
khususnya kepada bapak dosen pembimbing. Kepada teman-teman Mahasiswa kami
sampaikan terimakasih dan kompak selalu , semoga karya ini bermanfaat untuk
kita semua. Amin
DAFTAR
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi
Belajar. Solo : PT. Rineka Cipta, 2003.
Muhibbin Syah. Psikologi
Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1999.
Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi
Belajar. Banjarmasin : PT. Rineka Cipta, 2000.
[1] Muhibin
syah. Psikologi Belajar. (Jakarta : PT Raja gratindo persada; 1999) P. 63
[2] Abu
Ahmadi dan Widodo supriono. Psikologi Belajar (Solo : PT Renika cita; 2003) P.
127
[3] Syaiful
Bahri Djamarah. Psikologi Belajar ( Banjarmasin : PT Renika cipta ;2000)
[4] Muhibin
Syah. Psikologi Belajar ( Jakarta : PT
Raja grafindo persada.1999) P. 65
[5] Muhibib
Syah . Psikologi Belajar (Jakarta : PT Raja grafindo persada, 1999) P. 69
[6] Muhibin
Syah . Psikologi Belajar (Jakarta : PT
Raja grafindo persada , 1999) P. 59
[7] Syaiful
Bahri Djamarah. Psikologi Belajar (Banjarmasin : PT Rineka cipta,2000) P.69-72
[8] Muhibin
Syah . Psikologi Belajar ( Jakarta : PT Raja grfindo persada,1999) P. 144-155
[9] Muhibin
Syah, Psikologi Belajar (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,1999) P. 140-144
[10] Syaiful
Bahri , Psikologi Belajar ( Banjarmasin. PT. Rineka Cipta ,2000 )P. 17-27
info menarik kak, pendidikan merupakan dasar yang pembangunan SDM. Tak heran bila belajar online atau istilahnya kursus online sangat berperan aktif dalam membangun karakter seseorang menjadi lebih baik dan bisa membuka wawasannya dengan luas.
BalasHapus