Senin, 22 Februari 2016

ARTI PENTING BELAJAR



Makalah Pengantar Psikologi
ARTI  PENTING BELAJAR

BAB  I
PENDAHULUAN

A.         Latar Belakang Masalah
Sebelum kami membahas karya tulis ini terlebih dahulu kami memberitahukan judul yang akan kami bahas dalam makalah ini, yaitu arti penting belajar.
     Secara alamiah manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan sampai meninggal mengalami proses tahap demi tahap. Manusia tidak mampu akan mampu mencapai kesempurnaan tanpa adanya proses belajar yang disebut belajar. Belajar, sebagai usaha memupuk dan mengembangkan pribadi manusia  dari aspek rohani dan jasmani. Belajar sebagai proses mengarahkan manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan mengangkat derajat manusia  sesuai fitrahnya. Belajar sangat penting untuk peserta didik, terutama dalam mengantisipasi kebodohan sebagai dampak negative dan era persaingan bebas yang melanda dunia.
     Tujuan belajar dapat tercapai secara maksimal jika para pelaku kedisiplinan yang baik dalam penerimaan materi belajar sebagai langkah awal untuk menguasai ilmu yang diberikan.

B.          Rumusan Masalah
a. Apa pengertian belajar dan contoh belajar.?
b  Apa arti penting belajar?
c. Apa saja prinsip-prinsip belajar?
d. Faktor apa saja yang mempengaruhi proses belajar?
e. Bagaimana cara belajar efektif ?
f. Apa saja teori-teori pokok belajar ?

C.         Tujuan pembahasan
a. Memahami apa penertian belajar dan contoh belajar
b. Memahami apa arti penting belajar
c. Memahami apa saja prinsip-prinsip belajar
d. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi proses belajar
e  Mengerti  bagaimana cara belajar efektif
f.  Mengerti apa saja teori-teori pokok belajar

BAB II
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN BELAJAR DAN CONTOH BELAJAR
      1.  Definisi belajar
            Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan amat bergantung pada proses belajar yang dialami seseorang baik ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah[1].
            Pengertian belajar menurut howard C. kingsley adalah proses dimana tingkah laku  (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan[2]. Sedangkan menurut Drs. Slamet belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh  suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan[3]. Sedangkan menurut Ilmuwan yang bernama  Chaplin (1972) dalam bukunya dictionary of psycology membatasi belajar dalam 2 rumusan..
Rumusan  I   :    Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat dalam pengalaman.
RumusanII   :    Belajar adalah  proses memperoleh respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
            Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang dikemukakan diatas, belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang diperoleh dari hasil latihan dan pengalaman dan didukung interaksi individu dengan lingkungannya[4].
2.  Contoh belajar
Dalam mempermudah pemahaman anda mengenai bagaimana sebenarnya  proses belajar itu berlangsung berikut inidikemukakan contoh sederhana sebagai gambaran;
            Seorang anak balita memperoleh mobil-mobilan dari ayahnya, lalu ia mencoba mainan tersebut dengam cara memutar kuncinya dan meletakannya  pada suatu permukaan, perilaku memutar dan meletakan tersebut merupakan respons atau reaksi atas rangsangan yang timbul pada mainan tersebut. Sehubungan dengan contoh ini, belajar dapat kita pahami sebagai proses tingkah laku yang ditimbulkan melalui reaksi atas situasi rangsangan yang ada[5] .

B.  ARTI PENTING BELAJAR
          Belajar  adalah key trem (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap pendidikan, sehingga tanpa belajar sesunguhnya tak pernah ada pendidikan. Sebagai proses belajar selalu mendapatkan tempat yang luasdalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan; karena demikian demikian pentingnya arti belajar, bagian tersebut merupakan riset dan eksperimen psikologi dalam memahami proses  perubahan manusia[6] .

C.  PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
          Berdasarkan pendekatan tertentu maka prinsip-prinsip belajar dapat dikelompokkan  menjadi dua, yaitu prinsip-prinsip belajar yang bersifat psikologis dan prinsip- prinsip belajar yang bersifat linguistik  (materi  dan metodik).
1)   Prinsip prinsip belajar yang bersifat psikologis
a) Motivasi, lazim diartikan sebagai sebagai hal yang mendidik seseorang  untuk berbuat sesuatu.
      b) Pengalaman sendiri, atau apa yang dialami sendiri akan lebih menarik        dan berkesan dari pada mengetahui orang lain.
c)  Keingintahuan, merupakan kodrat manusia yang menyebabkanb manusia   itu maju .
      d) Pemecahan masalah, seseorang yang belajar tidak dapat dipisahkan denganberbagai macam masalah.
      e)  Berfikir analistis _sintesis
berfikir secara analitis adalah berusaha mengenal sesuatu dengan cara  mengenali ciri-ciri atau unsur-unsur yang ada pada suatu itu. Sedangkan berfikir secara sintesis adalah proses berfikir untuk menemukan hubungan ciri-ciri yang disebutkan dalam jawaban-jawaban sehingga terjadi rumusan.
f)  Perbedaan individual, perbedaan individu meskipun sedikit pasti terdapat antara seseorang dengan orang lain.
2)   Prinsip-prinsip belajar yang bersifat linguistic
            Seperti yang dirumuskan oleh Abdul Choes dan Leonie agustina (2004: 206)
a)    Mudah menuju sukar, pemberian materi harus mulai dari yang mudah  kemudian dikuti dengan yang sukar atau yang lebih sukar
b)    Sederhana menuju kompleks, pelajaran yang dimulai dari yang sederhana baru diikuti dengan yang kompleks.
c)    Dekat menuju jauh ,pemberian materi pelajaran harus dimulai dari yang ada di dekat anak didik, baru kemudian secara berangsur-angsur menuju agak jauh.
d)    Pola menuju unsur, materi yang diberikan harus berupa satu kebulatan, baru diberikan unsur-unsur dari kebulatan itu.
e)    Penggunaan menuju pengetahuan
f)     Masalah bukan kebiasan
g)    Kenyataan bukan buatan, belajar adalah kenyataan yang harus dhadapi[7].

D.  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
            Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1)    Faktor internal (faktor yang dari dalam diri seseorang ) yakni keadaan rohani dan jasmani saeseorang
2)  Faktor eksternal ( faktor yang dari luar diri seseorang) yakni kondisi lingkungan disekitarnya.
3)     Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar seseorang yang meliputi strategi dan metode yang digunakan seseorang untuk melakukan kegiatan yang mempelajari sesuatu.

a)  Faktor internal meliputi :
1)     Aspek fisiologis yaitu kondisi jasmani seseorang dapat mempengaruhiproses belajar
2)     Aspek Psikologis,  hal ini dapat mempengaruhi kwantitas dan kualitas seseorang, diantara faktor-faktor rohaniyah seseorang yang dipandang lebih esen adala sebagai berikut :
a)    Kecerdasan / intelegensi
             Kecerdasan pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsang atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat( Reber ,1988).
b)   Bakat
             Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa akan datang ( Chaplin, 1972 ; Reber 1988)
c)    Minat
               Secara sederhana minat adalah kecenderungan  dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar  terhadap suatu hal.
d)    Motivasi
              Motivasi merupakan keadaan internal organisme baik manusia maupun lingkungan yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah ( Glaitman ,1986 :Reber 1988)
e)    Sikap
              Sikap adalah gejala internal yang berdimensi efektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif  tetap terhadap objek apapun baik secara positif maupun negatif.
b)  Faktor eksternal meliputi :
1.     Lingkungan sosial
         Lingkungan social yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan    belajar ialah orang tua  dan keluarganya sendiri.
2.      Lingkungan Nonsosial
         Yang termasuk lingkungan nonsosial ialah  gedung sekolah dan   letaknya, alat-alat belajar, cuaca, dan waktu belajar.
c)  Faktor  Pendekatan Belajar
             Seseorang yang terbiasa mengaplikasikan belajar “deep” misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi yang bermutu dari pada seseorang yang menggunakan pendekatan belajar “ surface” atau  “reproductive “[8]

E.  CARA-CARA BELAJAR EFEKTIF
      a)     Metode SQ3R
                    Metode ini dikembangkan oleh Francis P.Robinson Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat. SQ3R merupakan singkatan langkah-langkah mempelajari teks yang meliputi :
1.      Survey , maksudnya memeriksa atau meneliti seluruh teks.
2.      Question, maksudnya menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan       teks.
3.      Read, maksudnya membaca teks secara aktif .
4.      Recite, menghafal setiap jawaban yang ditemukan.
5.      Review, meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersusun.    
       b)    Metode PQ4R
                      Metode ini ciptaan Thomas Q Robison (1972) yang pada hakikatnya merupakan penimbul pertanyaan dan tanya jawab yang mendorong pembaca melakukan pengolahan materi secara lebih luas.
1.      Preview, mensurvei lebih dahulu untuk menentukan topik umum yang      terdapat didalamnya.
2.      Questions,  menyusun pertanyaan-pertanyaan yang relevan.
3.      Read, isi hendaknya dibaca secara cermat.
4.      Reflect, berusaha memikirkan dan mengenang isi yang berhasil ditangkap
5.      Recite, mengingat-ingat informasi yang didapat dan berusaha menjawab semua pertanyaan yang telah tersusun.
6.      Review, menjawab sekali lagi seluruh pertanyaan yang tersusun.[9]

F.   TEORI-TEORI POKOK BELAJAR
a)    Teori belajar menurut ilmu jiwa daya
Daya adalah kekuatan yang tersedia dalam diri seseorang. Manusia hanya memanfaatkan semua daya itu dengan cara melatihnya sehingga ketajamannya dirasakan ketika dipergunakan untuk suatu hal. Misalnya daya mengenal, daya mengingat, daya berfikir, daya fantasi dan sebagainya.
b)    Teori tanggapan
Teori ini dikemukakan oleh Herbart, dimana ia menentukan teori yang dikemukakan oleh ilmu jiwa daya. Menurut ilmu tanggapan, belajar adalah memasukan tanggapan sebanyak-banyaknya, berulang-ulang dan sejelas – jelasnya. Banyak tanggapan berarti dikatakan pandai
c)    Teori belajar menurut ilmu jiwa Gesalt
Merupakan teori belajar yang dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari jerman. Teori ini berpandangan  bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian. Belajar dengan pengertian lebih dipentingkan dari pada hanya memasukan sejumlah kesan.
Prinsip-prinsip belajar menurut teori Gesalt :
1.        Belajar berdasar keseluruhan
2.        Belajar adalah  suatu proses perkembangan
3.        Anak didik sebagai organisme keseluruhan
4.        Terjadi transfer, dengan kata lain dapat dipakai untuk mempelajari hal-hal yang lain
5.        Belajar adalah reorganisasi pengalaman
6.        Belajar harus dengan insight ( pengertian)
7.        Belajar akan lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan
8.        Belajar berlangsung terus –menerus
d)    Teori belajar dari R. Gagne
Gagne memberikan dua difinisi mengenai belajar :
1.        Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motifasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasan dan tingkah laku.
2.        Belajar adalah pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh dari instruksi
Gagne menyatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi 5 kategori yang disebut the domainds of learning :
1.        Ketrampilan motoris (motor skill)
2.        Informasi verbal
3.        Kemampuan intelektual
4.        Strategi kognitif
5.        Sikap
e)    Teori belajar menurut ilmu jiwa Asosiasi (teori sarbond)
Teori sarbond singkatan dari Stimulus (rangsangan), Respons  (tanggapan) Bond (dihubungkan). Rangsangan diciptakan untuk memunculkan tanggapan kemudian dihubungkan antara keduanya dan terjadilah asosiasi. Dari teori ini ada dua teori yang sangat terkenal yaitu teori konektionisme (Thorndike) dan teori conditioning (Ivan P. Paulov)
1.    Teori konektionisme
Thorndike  menyimpulkan bahwa respon lepas dari kurungan itu lambat laun diasosiasikan dengan situasi stimulasi dalam belajar coba-coba, ini kesimpulan Thourndike terhadap perilaku binatang dalam kurungan.
Ada 3 hukum belajar yang utama dari teori ini :
a)        Hukum efek
b)        Hokum latihan
c)        Hokum kesiapan
Terhadap teori konektionisme ini ada beberapa kelemahan dalam pelaksanaanya; yaitu :
a)        Belajar menurut teori ini mekanistis ( banyak menghafal tapi kurang mengerti)
b)        Pelajar bersifat teacher centered ( terpusat pada guru )
c)        Anak didik pasif
d)       Lebih mengutamakan materi.
Pola belajar ini cenderung intelektualistik
2.    Teori Conditioning
Teori ini terjadi karena kondisinya diciptakan, maka sudah menjadi kebiasaan sehingga memunculkan  refleks bersyarat.
Kelemahan – kelamahan teori ini
a)        Percobaan dalam laboratorium berbeda dengan kenyataanya
b)        Pribadi seseorang dapat mempengaruhi hasil eksperimen
c)        Respons mungkin  dipengaruhi oleh stimuklus yang tak dikenal
d)       Teori ini sangat sederhana dan tidak memuaskan untuk menjelas segala seluk beluk belajar yang ternyata sangat kompleks.[10]


BAB III
KESIMPULAN / PENUTUP

1.      Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang diperoleh dari hasil latihan dan pengalaman dan didukung interaksi individu dengan lingkungannya .
2.      Arti penting belajar, belajar merupakan riset dan eksperimen psikologi dalam memahami proses perubahan manusia.
3.      Prinsip-prinsip belajar
v  Bersifat psikologis
Ø   Motivasi
Ø   Pengalaman sendiri
Ø   Keingintahuan
Ø   Pemecahan masalah
Ø   Berfikir analistis-sintenin
Ø   Perbedaan individual
v  Bersifat linguistik
Ø   Mudah menuju sukar
Ø   Sederhana menuju kompleks
Ø   Dekat menuju jauh
Ø   Pola menuju unsur
Ø   Penggunaan  menuju pengetahuan
Ø   Masalah bukan kebiasaan
Ø   Kenyataan bukan buatan
  1. Faktor yang mempengaruhi proses belajar
v  Factor internal
Ø  Aspek fisiologi
Ø  Aspek psikologi
v  Factor eksternal
Ø Lingkungan sosial
Ø Lingkungan non sosial
v  Factor pendekatan belajar
5.      Cara-cara belajar efektif
v  Metode SQ3R
v  Metode PQ4R
6.      Teori-teori pokok belajar
v  Teori belajar menurut ilmu jiwa daya
v  Teori tanggapan
v  Teori belajar menurut ilmu jiwa Gesalt
v  Teori belajar dari R. Gagne
v  Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi ( sarbond)
·  Teori konektionisme ( Thorndike )
·  Teori conditioning
Alhamdulilah makalah ini dapat kami selesaikn dengan tiada hambatan yang berarti. Terima kasih kami sampaikan seluruh pihak yang membantu sehingga makalah ini selesai, khususnya kepada bapak dosen pembimbing. Kepada teman-teman Mahasiswa kami sampaikan terimakasih dan kompak selalu , semoga karya ini bermanfaat untuk kita semua. Amin

DAFTAR

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar. Solo : PT. Rineka Cipta, 2003.

Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1999.

Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar. Banjarmasin : PT. Rineka Cipta, 2000.


[1] Muhibin syah. Psikologi Belajar. (Jakarta : PT Raja gratindo persada; 1999) P. 63
[2] Abu Ahmadi dan Widodo supriono. Psikologi Belajar (Solo : PT Renika cita; 2003) P. 127
[3] Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar ( Banjarmasin : PT Renika cipta ;2000)
[4] Muhibin Syah. Psikologi Belajar ( Jakarta  : PT Raja grafindo persada.1999) P. 65
[5] Muhibib Syah . Psikologi Belajar (Jakarta : PT Raja grafindo persada, 1999) P. 69
[6] Muhibin Syah .  Psikologi Belajar (Jakarta : PT Raja grafindo persada , 1999) P. 59
[7] Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar (Banjarmasin : PT Rineka cipta,2000) P.69-72
[8] Muhibin Syah . Psikologi Belajar ( Jakarta : PT Raja grfindo persada,1999) P. 144-155
[9] Muhibin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,1999) P. 140-144
[10] Syaiful Bahri , Psikologi Belajar ( Banjarmasin. PT. Rineka Cipta ,2000 )P. 17-27

1 komentar:

  1. info menarik kak, pendidikan merupakan dasar yang pembangunan SDM. Tak heran bila belajar online atau istilahnya kursus online sangat berperan aktif dalam membangun karakter seseorang menjadi lebih baik dan bisa membuka wawasannya dengan luas.

    BalasHapus