Rabu, 28 November 2012

HADITS TENTANG KEJUJURAN MEMBAWA KEBAIKAN


HADITS TENTANG KEJUJURAN MEMBAWA KEBAIKAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah HADITS





Disusun Oleh : Kel. 6
Agus Fuadi
Arif Rohmawan
Aris Utomo
Erfani
Mahmud Wiyono



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )
DIPONEGORO TULUNGAGUNG
TAHUN 2012

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Allah SWT telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik dibandingkan makhluk lainnya yang ada di muka bumi ini. Manusia lebih sempurna dibandingkan dengan binatang. Berbeda dengan binatang, manusia diberi oleh Allah berupa fitriyah, khawasiyah, dan akliyah. Dengan menggunakan akliyah manusia dapat membedakan baik dan buruk sehingga dapat memilikib ahlak yang terpuji dan ahlak yang tercela.
Sebagai manusia yang sempurna dan sebagai khalifah di muka bumi ini maka manusia di tuntut untuk beraklak terpuji karena dengan aklak terpuji maka manusia akan selamat di dunia dan akhirat dan hendaklah berakhlak terpuji dimanapun berada dimulai dengan berbuat baik terhadap diri sendiri ,lingkungan keluarga dan masyarakat, dan salah satu akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap manusia adalah besikap jujur karena kejujuran itu membawa kebaikan.
sebagai mana sabda Nabi SAW:
عن أبى ذرّجندب بن جنادة وأبى عبدالرحمن معاذبن جبل رضي الله تعالى عنهما عن رسول الله صلى الله عليه  وآله وسلم قال: إِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَاَتْبِعِ السَّيِئَةَ اْلحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقٍ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.
Artinya :”Berkata Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman Mu’adz r.a., RAsulullah saw. Bersabda: “Bertaqwalah pada Allah di mana saja kamu berada dan ikutkanlah keburukan itu dengan kebaikan yang akan menghapuskannya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (H.R. Tirmidzi)

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian kejujuran membawa kebajikan?
2.      Apa dasar atau hadist tentang kejujuran?
3.      Apa manfaat kejujuran?

C.    Tujuan Masalah
1.      Memahami pengertian kejujuran membawa kebajikan.
2.      Mengetahui dasar atau hadist tentang kejujuran.
3.      Mengetahui manfaat kejujuran.






























BAB II
PEMBAHASAN

  1. Pengertian jujur
Jujur adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Bagi yang telah mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti atau makna dari kata jujur tersebut. Dengan memahami makna kata jujur ini  maka mereka akan dapat menyikapinya. Namun masih banyak yang tidak tahu sama sekali dan ada juga hanya tahu maknanya secara samar-samar. Indikator kearah itu sangat mudah ditemukan yakni   masih saja banyak orang belum jujur  jikadibandingkan dengan orang  yang telah jujur.  Berikut ini saya akan mencoba memberikan penjelasan  sebatas kemampuan  saya tetang makna dari kata jujur ini.
Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Jika ada seseorang berhadapan dengan sesuatu atau fenomena maka orang itu akan memperoleh  gambaran tentang  sesuatu  atau fenomena tersebut. Jika  orang  itu  menceritakan informasi tentang  gambaran  tersebut kepada orang lain tanpa ada “perobahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.
Kejujuran merupakan suatu pondasi yang mendasari iman seseorang, karena sesungguhnya iman itu adalah membenarkan dalam hati akan adanya Allah. Jika dari hal yang kecil saja ia sudah terlatih untuk jujur maka untuk urusan yang lebih besar ia pun terbiasa untuk jujur.
Menjadi orang jujur atau pendusta merupakan pilihan bagi setiap orang, dan masing-masing pilihan memiliki konsekuensinya sendiri. Bagi orang yang memilih menjalani hidupnya dengan penuh kejujuran dalam segala aspek kehidupannya, maka ia akan memiliki citra yang baik di mata orang-orang yang mengenalnya. Ketika  seseorang selalu berkata jujur dan berbuat benar, maka akan diterima ucapannya di hadapan orang-orang dan diterima kesaksiannya di hadapan para hakim serta disenangi pembicaraanya. Sebaliknya, bagi mereka yang selalu berlaku dusta dalam hidupnya, maka ia tidak akan memliki pandangan yang baik oleh orang-orang di sekitarnya.





حديث عبدالله بن مسعود رضي الله عنه عن النّبيّ صلّى الله عليه وسلّم قل : إِنَّ الصِّدْقَ يَهْد إِلَى اْلبِرِّ وَإِنَّ اْلبِرَّ يَهْدِي إِلَى اْلجَنَّةِ وَ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُوْنَ صِدِّيْقًا. وَإِنَّ اْلكِذْبَ يَهْدِي إِلَى اْلفُجُوْرِ وَ إِنَّ اْلفُجُوْرِ يَهْدِي إِلَى النَّارِ. وَ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ خَتىَّ يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا.
(أخرج البخارى فى : 78- كتاب الأدب :69 باب قول الله تعالى : ياأيها الذين امنوااتقواالله وكونوا مع الصادقين)
a.        Terjemah Hadits: ”Abdullah ibnu Mas’ud berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya benar (jujur) itu menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu menuntun ke surga, dan seseorang itu berlaku benar sehingga tercatat di sisi Allah sebagai seorang yang siddiq (yang sangat jujur dan benar). Dan dusta menuntun kepada curang, dan curang itu menuntun ke dalam neraka. Dan seorang yang dusta sehingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta.”
(Dikeluarkan oleh imim Bukhari dalam kitab ”Tatakrama” bab: firman Allah Ta’ala: Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan jadilah kamu semua bersama orang-orang yang benar).

b.        Tinjauan Bahasa
الصِّدْقُ  : Dalam  ucapan berarti lawan dari bohong Dalam niat berarti ikhlas; dalam janji  berarti menepatinya; dalam kelakuan berarti tidak melakukan kejahatan; baik secara sembunyi-sembunyi maupun zahir. Kalau dalam berbagai hal shiddiq (benar) Dinamakan  الصِّدِّيْقُtetapi kalau benar dalam berbagai sifat saja dinamakan الصَّادِقُ
اَلْبِِرُّ  : Sebutan yang mencakup segala kebaikan
يهدي    : Menuntun, membawa
اَلْفُجُو رُ : Lawan (kebalikan) dari  اَلْبِرُّ

c.        Penjelasan
Sebagaimana diterangkan di atas bahwa berbagai kebaikan dan pahala akan diberikan kepada orang yang jujur, baik di dunia maupun di akhirat. Ia akan dimasukan ke dalam surga dan mendapat gelar yang sangat terhormat, yaitu siddiq, artinya orang yang sangat jujur dan benar. Bahkan dalam Al-qur’an dinyatakan bahwa orang yang selalu jujur dan selalu menyampaikan kebenaran dinyatakan sebagai orang yang bertaqwa:
Artinya :” Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.”
(Q.S. Az- Zumar : 33)
Hal itu sangat pantas diterima oleh mereka yang jujur dan dipastikan tidak akan berhianat kepada siap saja, baik kepada Allah SWT, sesama manusia, maupun dirinya sendiri. Orang yang jujur akan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, serta mengikuti segala sunah Rasulullah SAW, karena hal itu merupakan janjinya kepada Allah ketika mengucapkan dua kalimah syahadat.
Dengan kata lain, orang jujur akan menjadi orang yang paling taat kepada Allah SWT. Dalam sebuah riwayat disebutkan tentang seorang badui yang meminta nasihat kepada Rasulullah SAW. Belilau hanya berkata “jangan bohong” perkataan Rasulullah SAW terus mengiang–ngiang ditelinga sang badui sehingga setiap kali dia akan melakukan perbuatan tercela, dia berfikir bahwa Rasulullah pasti akan menanyakannya dan dia harus jujur. Dia pun tidak jadi melakukan perbuatan terlarang tersebut. (Syafe’i: 2000: 81-84)

2: 381-382)

  1. Hadits tentang kejujuran membawa kebaikan
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الصِّدْقَ بِرٌّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ فُجُورٌ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا (متفق عليه)
Artinya:
Dari Ibnu Mas’ud ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda: “sesungguhnya shidq (kejujuran) itu membawa kepada kebaikan, Dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang akan selalu bertindak jujur sehingga ia ditulis di sisi  Allah swt sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan, dan kejahatan itu membawa ke neraka. Seseorang akan selalu berdusta sehingga ia ditulis di sisi Allah swt sebagai pendusta”. (Muttafaqun ‘Alaih).[4]

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلىَ البِرِّ وَإِنَّ البرَّ يَهْدِيْ إِلىَ الجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتىَّ يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِيْقاً وَإِيَّاكُمْ وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهِدِى إِلىَ الفُجُوْرِ وَإِنَّ الفُجُوْرَ يَهْدِي إِلىَ النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كذاباً  رواه مسلم .

Abdullah bin Mas’ud berkata: “Bersabda Rasulullah : Kalian harus jujur karena sesungguhnya jujur itu menunjukan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada jannah. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis disisi Allah sebagai seorang pendusta” (HR Muslim) Shohih Muslim hadits no : 6586

Perowi hadits:
Dia adalah Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud salah seorang Assabiqun Al-awalaun (golongan yang pertama-tama masuk Islam), termasuk kalangan sahabat utama dan ahli fiqih, hafal dari Rasulullah saw 70 surat. Meninggal di Madinah tahun 32 H dalam usia 60 tahun

Makna Secara Umum:
Dalam hadits ini mengandung isyarat bahwa siapa yang berusaha untuk jujur dalam perkataan maka akan menjadi karakternya dan barangsiapa sengaja berdusta  dan berusaha untuk dusta maka dusta menjadi karakterya. Dengan latihan dan upaya untuk memperoleh, akan berlanjut sifat-sifat baik dan buruk. 
Hadits diatas menunjukkan agungnya perkara kejujuran dimana ujung-ujungnya akan membawa orang yang jujur ke jannah serta menunjukan akan besarnya keburukan dusta dimana ujung-ujungnya membawa orang yang dusta ke neraka.

Faedah Yang Bisa Diambil dari Hadits:
1.    Kejujuran termasuk akhlak terpuji yang dianjurkan oleh Islam.
2.    Diantara petunjuk Islam hendaknya perkataan orang sesuai dengan isi hatinya.
3.    Jujur merupakan sebaik-baik sarana keselamatan di dunia dan akhirat.
4.    Seorang mukmin yang bersifat jujur dicintai di sisi Allah Ta’ala dan di sisi manusia.
5.    Membimbing rekan lain bahwa jujur itu jalan keselamatan di dunia dan akhirat.
6.    Menjawab secara jujur ketika ditanya pengajar tentang penyebab kurangnya melaksanakan kewajiban.
7.    Dusta merupakan sifat buruk yang dilarang Islam.
8.    Wajib menasihati orang yang mempunyai sifat dusta.
9.    Dusta merupakan jalan yang menyampaikan ke neraka.[1]


A. DALIL AL-QUR’AN
Dalam AlQur’an telah di sebutkan beberapa ayat tentang kejujuran antara lain adalah:
1. Surat Al-Anfal ayat 58
Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, Maka kembalikanlah Perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.
2. Surat An-Nahl ayat 105
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka Itulah orang-orang pendusta.
3. Surat At-Taubah ayat 119
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur (benar)
B. DALIL AL-HADIST
Dalam Hadist Nabi Juga dimuat (dijelaskan) tentang kejujuran, antara lain adalah ;
1. Hadist Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abdullah bin Mas’ud RA
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه عن النبي صلعم قال : ان الصدق يهدى الى البر وان البر يهدى الى الجنة وان الرجل ليصدق حتى يكتب عند الله صديقا ان الكذب يهدى الى الفجور وان الفجور يهدى الى النار وان الرجل ليكذب حتى يكتب عند الله كذابا { متفق عليه }
Artinya:
Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi SAW, Beliau bersabda; sesungguhnya kejujuran itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa (pelakunya) ke surga dan orang yang membiasakan dirinya berkata benar(jujur) sehingga ia tercatat disisi Alloh sebagai orang yang benar, sesungguhnya dusta itu membawa pada keburukan(kemaksiatan) dan keburukan itu membawa ke neraka dan orang yang membiasakan dirinya berdusta sehingga ia tercatat disisi Alloh sebagai pendusta. (HR. Bukhari Muslim)
2. Hadist dari Abi Muhammad Hasan bin Ali bin Abi Thalib RA
عن ابى محمد الحسن بن على بن ابى طالب رضي الله عنهما قال : حفظت من رسول الله صلعم دع ما يريبك الى ما لا يريبك , فان الصدق طمأنينة والكذب ريبة { رواه الترمذى}
Artinya:
Abi Muhammad Hasan bin Ali bin Abi Thalib RA, Ia berkata; Saya hafal (hadist) dari Nabi SAW, “ Tinggalkan sesuatu yang meragukan pada sesuatu yang tidak meragukan, maka sesungguhnya jujur adalah ketenangan(hati) dan dusta adalah keraguan(hati)”. (HR Turmudzi)[2]



[1] http://kangwafiq.wordpress.com/2010/07/26/contoh-makalah-kejujuran/
[2] http://kangwafiq.wordpress.com/2010/07/26/contoh-makalah-kejujuran/

PENGEMBANGAN KURIKULUM SD


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pelaksanaan pendidikan di Negara kita dalam perencanaan dan pengembangan kurikulum peran guru sebagai pelaksana kurikulum (curriculum implementer). Ada tim khusus yang dibentuk secara nasional untuk mengembangkan kurikulum tersebut. Tugas guru dalam hal ini adalah bagaimana agar kurikulum yang telah dikembangkan tersebut bisa sampai kepada para peserta didik di sekolah melalui kegiatan pembelajaran. Namun demikian, apa yang dilakukan para guru tersebut pada hakikatnya bisa disebut sebagai kegiatan pengembangan kurikulum secara actual atau nyata. Gurulah sebenarnya yang menjadi penentu utamaapakah kurikulum tersebut bisa dilaksanakan dan berhasil dicapai atau tidak.
Dalam melaksanakan kurikulum sekolah dasar guru perlu memperhatikan beberapa pedoman agar lebih terarah dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Pedoman-pedoman tersebut pada dasarnya merupakan produk atau hasil pengembangan kurikulum secara makro yang telah dirumuskan oleh tim pengembang kurikulumdengan mempertimbangkan   berbagai aspek.

B.  Rumusan Masalah
  1. Apa Produk Pengembangan Kurikulum?
  2. Bagaimanakah Program Pembelajaran?
  3. Bagaimanakah Rangkuman produk Pengembangan Kurikulum SD?

B.  Tujuan Pembahasan
  1. Mengetahui Produk Pengembangan Kurikulum.
  2. Mengetahui Program Pembelajaran.
  3. Mengetahui Rangkuman produk Pengembangan Kurikulum SD.

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Produk Pengembangan Kurikulum
      Beberapa produk pengembangan  kurikulum sekolah dasar itu dalam bentuk landasan, tujuan dan program, garis-garis besar program pengajaran (GBPP) dan pedoman pelaksanaan.
  1. Landasan
Landasan-landasan tersebut pada hakikatnya adalah factor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan pada waktu mengembangkan kurikulum lembaga pendidikan. Aspek pokok yang mendasari pengembangan kurikulum, diantaranya: landasan filosofis, psikologis, sosial budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan / teknologi. Kurikulum pendidikan dasar disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan ini dirumuskan dalam UU No.2 Tahun 1989 yaitu : Bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantab dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Selain berlandaskan tujuan pendidikan nasional  kurikulum SD harus didasarkan pada  :
   a.  Tahap perkembangan siswa, baik dari segi isi maupun cara penyampaiannya.
   b.  Kesesuaian dengan lingkungan.
   c.  Kesesuain dengan kebutuhan
   d.  Perkembangan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
       e.  Kurikulum SD menekankan kemampuan dan ketrampilan dasar “Baca – 
Tulis_ Hitung”.
  1. Tujuan dan Program
Dalam pengembangan kurikulum peran  tujuan dan program itu sangat menentukan. kaitannya dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Pusat kurikulum (2002) mengemukakan bahwa tujuan penyelenggaraan SD adalah menghasilkan lulusan yang mempunyai dasar-dasar karakter, kecakapan, ketrampilan dan pengetahuan yang memadai untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal sehingga memiliki ketahanan dan keberhasilan dalam pendidikan lanjutan dalam kehidupan yang selalu berubah yang sesuai zaman. Dengan demikian penyelenggaraan SD ditujukan untuk :
1.  menanamkan dasar-dasar perilaku berbudi pekerti dan berakhlak mulia.
2.  menumbuhkan dasar-dasar kemahiran membaca, menulis, dan berhitung.
3.  mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif.
4.  menumbuhkan sikap toleran, tanggung jawab, kemandirian dan kecakapan emosional.
5.  memberikan dasar-dasar ketrampilan hidup, kewirausahaan, dan etos kerja.
6.  membentuk rasa cinta terhadap bangsadan tanah air Indonesia.
  1. Garis-garis Besar Program Pengajaran  (GBPP)
GBPP memuat semua komponen minimal kurikulum sebagai rencana tertulis secara umum dalam GBPP terdapat tujuan yang ingin dicapai (tujuan mata pelajaran dan tujuan instruksional) umum, materi atau pokok bahasan yang harus disajikan, proses atau strategi pembelajaran yang digunakan, alat evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan, bahkan terdapat juga distribusi materi dalam catur wulan atau semester kelas. GBPP ini menjadi produk utama dalam pengembangan kurikulum.
  1. Pedoman Pelaksanaaan dan Penilaian
            Pedoman pelaksanaan dan evaluasi merupakan acuan dalam melaksanakan kurikulum dan mengadakan penilaian di sekolah dasar yang mencakup ketentuan mengenai: waktu belajar, system guru, perencanaan kegiatan pembelajaran, bahasa pengantar, system pembelajaran,  bimbingan belajar dan bimbingan karier serta penilaian.

B. Program Pembelajaran
    Pembelajaran di Sekolah Dasar dilaksanakan dalam waktu tertentu yaitu selama enam tahun. Maka apa yang akan dikerjakan dalam pembelajaran tersebut perlu disusun dalam suatu program pembelajaran. Ada program yang mencakup seluruh masa belajar, yaitu enam tahun , namun ada juga yang lebih singkat, yaitu program tahunan, caturwulanan/semester, program mingguan atau program harian. Pembelajaran dewasa ini umumnya guru-guru hanya dituntut untuk menyusun dua macam program pembelajaran yaitu program untuk jangka waktu yang panjang (program caturwulan/semester) dan program untuk jangka waktu yang singkat untuk setiap pokok bahasan (persiapan mengajar).  Kedua program pembelajaran tersebut mengacu kepada GBPP  pada setiap mata pelajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat digambarkan sebagai berikut :
GBPP

PROGRAM CATUR WULAN/ SEMESTER
                                                                               
PERSIAPAN MENGAJAR

PROSES PEMBELAJARAN
                                                                            Gambar 8.1
      Kaitan Program dan Proses Pembelajaran

1.    Analisis Materi Pelajaran
Setelah tujuan pembelajaran khusus dirumuskan dengan jelas langkah berikutnya adalah  penentuan materi pelajaran. Materi pelajaran ini hendaknya membantu tercapainya tujuan dan kebutuhan siswa. kenyataan sering guru menjadikan materi pelajaran sebagai titik tolak dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan mengesampingkan tujuan melaksanakan proses pembelajaran yang akan dicapai, buku teks dijadikan sebagai sumber utama pelajaran. Dalam menganalisis materi pelajaran di sekolah dasar kita perlu mengenal beberapa sifat materi dalam setiap mata pelajaran. Sifat materi bermacam-macam, berupa informasi, konsep, prinsip,ketrampilan dan sikap.
         Sebagai bahan analisis, secara ringkas karakteristik dari masing-masing mata pelajaran termasuk materi pelajaran yang harus diajarakan kepada para siswa sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Dasar Tahun 1994 dan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
2.    Program Caturwulan / Semester
Program caturwulan/semester merupakan program yang dilaksanakan pada pereode waktu belajar tertentu yaitu sekitar 3-4 bulan. (Program caturwulan) atau 6 bulan (Program semester). Dengan pereode waktu tersebut siswa setiap akhir caturwulan/semester diharapkan dapat menguasai satu kesatuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan tertentu. Untuk hal tersebut biasanya diadakan kegiatan evaluasi terhadap hasil belajar siswa, misalnya bentuk Tes Prestasi Belajar (TPB),Tes Hasil Belajar (THB).
3.    Persiapan Mengajar
Setelah menyusun Program Caturwulan/Semester, program pembelajaran selanjutnya adalah Program Pembelajaran jangka pendek yang disebut Persiapan Mengajar. Untuk pegangan mengajar jangka pendekseperti program untuk setiap pokok bahasan atau komponen dasa guru harus membuat program pembelajaran yang disebut Persiapan mengajar. Unsur-unsur yang terkandung dalam persiapan menajar menurut kurikulum 1994 meliputi:
a.       Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus)
b.      Pokok-pokok materi yang disajikan.
c.       Kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
d.      Media, alat, serta sumber bahan yang digunakan.
e.       Cara evaluasi yang akan ditempuh yang dilengkapi dengan alat evaluasi.
Langkah-langkah umum dalam menyusun Persiapan Mengajar :
1.  a.Perumusan Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) atau Kompetensi Dasar.
1  b.Perumusan Tujuan Khusus (TPK) atau Indikator Pencapaian Hasil Belajar.
2.      Perumusan Prosedur dan Alat Evaluasi.
3.      Penentuan Materi /Bahan Ajar
4.      Perumusan Kegiatan Pembelajaran.

Contoh Bentuk Naratif

PERSIAPAN MENGAJAR

Mata Pelajaran               :    ………………………………
Pokok Bahasan              :    ………………………………
Subpokok Bahasan        :    ……………………………….
Kelas/Caturwulan          :    ……………………………….
Waktu                            :    ……………………………….

I.   TUJUAN (Kompetensi)
a.   Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) atau Kompetensi Dasar
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
b.  Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) atau Indikator Pencaaian Hasil Belajar.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
II. MATERI PELAJARAN 
      ……………………………………………………………………………………….
      ……………………………………………………………………………………….
      ……………………………………………………………………………………….
III. KEGIATAN PEMBELAJARAN
       ………………………………………………………………………………
       ………………………………………………………………………………
       ………………………………………………………………………………
IV. ALAT, MEDIA DAN SUMBER
      ………………………………………………………………………………………
     ………………………………………………………………………………..
     ………………………………………………………………………………..
V. EVALUASI
     a. Prosedur                :  Tes Awal/Tes Proses/Tes Akhir
     b. Jenis                     :  Lisan/Tulisan/Tindakan
     c. Bentuk                  :  Tes Objektif/Uraian
     d. Alat Penilaian       :  Soal-soal Tes (biasanya dilampirkan)
     e. Kunci Jawaban     :  (biasanya dilampirkan)

B. Rangkuman Produk Pengembangan Kurikulum SD
 *. Produk pengembangan kurikulum SD secara makro terdiri atas: landasan, tujuan, dan program, garis-garis besar program pengajaran(GBPP) serta pedoman pelaksanaan dan penilaian.
  *. Kurukulum dalam pengembangannya selalu membutuhkan landasan-landasan yang kokoh dan kuat serta didasarkan atas hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam sebab kurikulum pada hakikatnya merupakan rancangan atau program yang menempati posisi/kedudukan sangat strategis dalam keseluruhan kegiatan pendidikan. Kurikulum SD disusun dalam rangkamencapai tujuan pendidikan nasional dan berlandaskan: tahap perkembangan siswa, kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menekankan kemampuan dan ketrampilan dasar “Baca-Tulis-Hitung” yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
*. Tujuan pendidikan menggambarkan kualitas manusia yang diharapkan terbiana dari suatu proses pendidikan. Tujuan Pendidikan dasar adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga Negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. Untuk mencapai tujuan tersebut disusunlah berupa seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Isi kurikulum pendidikan dasar yang tertera dalam Pasal 39 ayat 2 dan 3 , Undang-undang No.2 Tahun 1989 dan Pasal 14 ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1990.
*. GBPP adalah produk utama pengembangan kurikulum yang memuat semua komponen minimal  kurikulum sebagai rencana tertulis( tujuan yang ingin dicapai, materi/pokok bahasan yang harus disajikan, proses/strategi pembelajaran yang digunakan, alat evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan, distribusi materi dalam caturwulan/semester dan kelas)
*  Pedoman pelaksanaan dan evaluasi merupakan acuan dalam melaksanakan kurikulum dan mengadakan penilaian di sekolah dasar yang mencakup ketentuan mengenai: waktu belajar, system guru, perencanaan kegiatan pembelajaran, bahasa pengantar, system pembelajaran,  bimbingan belajar dan bimbingan karier serta penilaian.