Rabu, 15 Maret 2017

Aliran - Aliran Filsafat Pendidikan

Aliran - Aliran Filsafat Pendidikan
Rizki hafid al aziz[1]
A.  Aliran Filsafat Pendidikan
1.      Pengertian Progresivisme
Progresivisme menurut bahasa dapat diartikan sebagai aliran yang menginginkan kemajuan-kemajuan secara cepat. Dalam konteks filsafat pendidikan progresivisme adalah suatu aliran yang menekankan, bahwa pendidikan bukanlah sekedar pemberian sekumpulan pengetahuan kepada subjek didik, tetapi hendaklah berisi aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pelatihan kemampuan berfikir mereka sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berfikir secara sistematis melalui care-care inilah seperti memberikan analisis, pertimbangan, dan perbuatan kesimpulan menuju pemilihan  alternatif  yang paling memungkinkan untuk pemecahan masalah yang dihadapi.
                         Progresivisme mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi dan mengatasi maslah-masalah yang bersifat menekan atau mengancam adanya manusia itu sendiri. Aliran progresivisme juga memiliki sifat¬sifat umum yaitu Sifat Negatif dan Sifat Positif. Inti dari proses pendidikan bagi aliran progresivisme ini terdapat pada anak didik, karma anak didik dalam konsepnya merupakan manusia yang memiliki potensi rasio dan intelektual yang akan berkembang berdasarkan kondisi pendidikan. Aliran ini beranggapan bahwa belajar merupakan proses yang bertumpu pada kelebihan akal manusia yang bersifat kreatif dan dinamis sebagai potensi dasar manusia dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupannya. Jadi, aliran ini sangat menjunjung tinggi individualitas anak didik, selain itu juga is menjunjung tinggi sikap sosialitas, sehingga corak aktivitas pembelajaran yang ditonjolkan lebih pada kooperasi dari pada kompetisi.
2.    Pengertian Esensialisme
Aliran filsafat Esensialisme adalah suatu aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama. Aliran Esensialisme ini memandang bahwa pendidikan yang bertumpu pada dasar pandangan fleksibilitas dalam segala bentuk dapat menjadi sumber timbulnya pandangan yang berubah-ubah, mudah goyah, kurang terarah, tidak menentu dan kurang stabil.
3.    Pengertian Perenialisme
Aliran perenialisme memandang bahwa keadaan sekarang adalah sebagai zaman yang sedang ditimpa krisis karena ditimpa kacau, kebingungan dan kesimpang siuran. Adapun jalan yang ditempuh adalah dengan cara regresif, yakni kembali kepada prinsip umum yang ideal yang disajikan dasar tingkah pada zaman kuno dan abad pertengahan. Tujuan dari pada pendidikan yang hendak dicapai oleh para ahli tersebut di atas adalah untuk mewujudkan agar anak didik dapat hidup bahagia demi kebaikan hidupnya sendiri. Jadi dengan akalnya dikembangkan maka dapat mempertinggi kemam­puan akal pikirannya. Dari prinsip-prinsip pendidikan perenialisme tersebut maka perkembangannya telah mempengaruhi sistem pendidikan modern, seperti pembagian kurikulum untuk sekolah dasar, menengah, perguruan tinggi.

B.  Landasan Filosofis
Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kuikulum. Sama halnya seperti dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan pada berbagai aliran filsafat, seperti : perenialisme, essensialisme, dan progresivisme.
Dalam pengembangan kurikulum pun senantiasa berpijak pada aliran – aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan implementasi kurikulum yang dikembangkan. Dengan merujuk kepada pemikiran Ella Yulaelawati (2003), di bawah ini diuraikan tentang isi dari-dari masing-masing aliran filsafat, kaitannya dengan pengembangan kurikulum.
C.  Perbedaannya :
*                             Perenialisme lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran dan keindahan dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu. Pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari. Pendidikan yang menganut faham ini menekankan pada kebenaran absolut , kebenaran universal yang tidak terikat pada tempat dan waktu. Aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu.
*                             Essensialisme menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna. Matematika, sains dan mata pelajaran lainnya dianggap sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga untuk hidup di masyarakat. Sama halnya dengan perenialisme, essesialisme juga lebih berorientasi pada masa lalu.
*                             Progresivisme menekankan pada pentingnya melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses. Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar peserta didik aktif.
Aliran Filsafat Perenialisme, Essensialisme, dan progresivisme merupakan aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan Model Kurikulum Subjek-Akademis. Sedangkan, filsafat progresivisme memberikan dasar bagi pengembangan Model Kurikulum Pendidikan Pribadi. Sementara, filsafat rekonstruktivisme banyak diterapkan dalampengembangan Model Kurikulum Interaksional.



[1] Rizki hafid al aziz, semesterIII pai, STAI Diponegoro Tulungagung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar