MAKALAH BAHASA INDONESIA
KARANGAN
oleh: Aris utomo
Kata Pengantar
Puji syukur
saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan
kehendakNya jualah makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada
waktunya.
Penulisan dan
pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Karangan.
Dalam penulisan
makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya Ilmu
Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh
karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pembimbing kami
yakni ibu istifadah yang telah
memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.
Kami menyadari
akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha
semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan
disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun
agar lebih maju di masa yang akan datang.
Harap kami,
makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi kami dalam
mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi
orang lain yang membacanya.
DAFTAR ISI
Kata pengantar..................................................................................................................... ii
Daftar isi.............................................................................................................................. iii
Bab I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A.
Latar
belakang .................................................................................................. 1
B.
Rumusan
masalah ............................................................................................ 1
C.
Tujuan
masalah ................................................................................................ 1
Bab II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
A.
Pengertian
karangan.......................................................................................... 2
B.
Macam-macam
dan contoh karangan................................................................ 2
C.
Langkah-langkah
karangan................................................................................ 7
Bab III KESIMPULAN ...................................................................................................... 9
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dalam pembahasan makalah ini kami memberi
beberapa hal yang mengenai tentang karangan, salah satu tujuan mengapa kami
membuat karangan supaya kami mengerti bahwa apa itu karangan sendiri dan
bentuk-bentuk yang bagaimana dalam karangan tersebut.
Banyak sekali kalau kita teliti mengenai
bentuk-bentuk karangan misal cerpen,roman, dan lain sebagainya. Tetapi dalam
pembahasan kali ini kami hanya memberi arahan kusus tentang bagaimana kita bisa membuat
jenis-jenis karangan yang sudah ada dalam karangan itu sendiri, misalnya,
narasi, argumentasi, persuasi,ekposisi, diskripsi.
Membuat karangan itu harus disertai
dengan teori-teori bagaimana membuat karangan yang baik bukan hanya langsung
saja menulis yang tidak tahu bagaimana susunan karangan yang benar. Oleh kerana
itu, sangat penting sekali mengetahui bagaimana bentuk-bentuk karangan sebelum
membuat karangan, agar terbentuklah karangan yang bagus dan enak dibaca.
Harapan kami dalam pembuatan makalah ini
supaya kita semua bisa mengerti bagaiman cara membuat karangan yang baik dan
benar.
B.
Rumusan masalah
1. Apa penegertian karangan ?
2. Apa saja macam-macam dan contoh karangan?
3. Bagaimana langkah-langkah mengarang?
C.
Tujuan masalah
1. Mengetahui pengertian karangan
2. Mengetahui macam-macam dan
contoh karangan
3. Mengetahui
langkah-langkah mengarang
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karangan
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari
kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum
dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi.
B. Macam-Macam Dan Contoh Karangan
1. Karangan Narasi
Narasi adalah wacana atau karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga
pembaca seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan itu.
kunci:
• Ada urutan peristiwa atau kejadian/jalan cerita (plot).
• Ada tokoh-tokoh.
• Ada latar/seting (tempat, waktu, dan suasana).
Narasi adalah wacana atau karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga
pembaca seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan itu.
kunci:
• Ada urutan peristiwa atau kejadian/jalan cerita (plot).
• Ada tokoh-tokoh.
• Ada latar/seting (tempat, waktu, dan suasana).
Jenis Narasi
a.
Narasi fiktif, yakni narasi yang
bersifat imajinatif.. Narasi semacam ini disebut narasi sugestif.
Contoh:
cerpen, roman, dan novel.
Kunci:
• Bahasa cenderung figuratif dan konotatif.
• Bahasa cenderung figuratif dan konotatif.
•
Menggugah imajinasi.
•
Menyampaikan amanat secara tersirat Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan
langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku
bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba
memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang
terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang
kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di
hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun
kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan
biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan
segenap cintanya.
Langkah menyusun narasi (fiksi):
Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari,
menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W +
1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan
diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa
itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.
b.
Narasi
nonfiktif, yakni narasi yang mengisahkan peristiwa-peristiwa faktual yang
benar-benar terjadi. Narasi semacam ini disebut narasi ekspositoris.
Contoh: biografi, autobiografi,
laporan perjalanan, dan sebagainya.
Kunci:
• Bahasa cenderung informatif dan denotatif.
• Bahasa cenderung informatif dan denotatif.
• Menggugah
penalaran.
• Menyampaikan
informasi untuk memperluas wawasan.
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik
Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928.
Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena
keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar
Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni
1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia
ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno
dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada
tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno
bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara
nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh
perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang
2.
Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah karangan yang bertujuan untuk memberikan gambaran sesuatu kepada pembaca sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yag dideskripsikan. Kunci:
• Menggambarkan keadaan/sesuatu
• Objek yang dideskripsikan dapat berupa keindahan alam, keindahan jasmani, watak, atau objek tertentu yang dapat diserap pancaindra.
Karangan deskripsi adalah karangan yang bertujuan untuk memberikan gambaran sesuatu kepada pembaca sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yag dideskripsikan. Kunci:
• Menggambarkan keadaan/sesuatu
• Objek yang dideskripsikan dapat berupa keindahan alam, keindahan jasmani, watak, atau objek tertentu yang dapat diserap pancaindra.
Contoh deskripsi berisi fakta:
Hampir semua pelosok Mentawai indah.
Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan
ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka
jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung
Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan
penelitian dan objek wisata.
Contoh deskripsi berupa fiksi:
Salju tipis melapis rumput, putih
berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal
musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan
menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang
meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya: Keindahan Bukit
Kintamani Suasa pelaksanaan Promosi Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional
Keadaan ruang praktik Keadaan daerah yang dilanda bencana
Langkah menyusun deskripsi: Tentukan objek atau tema yang
akan dideskripsikan Tentukan tujuan Tentukan aspek-aspek yang akan
dideskripsikan dengan melakukan pengamatan Susunlah aspek-aspek tersebut ke
dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut
kepentingan Kembangkan kerangka menjadi deskripsi
3. Karangan
Eksposisi
Karangan eksposisi adalah karangan yang bertujuan untuk memaparkan atau menjelaskan suatu hal atau objek. Kunci:
• Umumnya berapa ciri-ciri atau identifikasi suatu objek.
• Menggunakan contoh, grafik, dan sejenisnya dengan tujuan menjelaskan kepada pembaca. Contoh:
Karangan eksposisi adalah karangan yang bertujuan untuk memaparkan atau menjelaskan suatu hal atau objek. Kunci:
• Umumnya berapa ciri-ciri atau identifikasi suatu objek.
• Menggunakan contoh, grafik, dan sejenisnya dengan tujuan menjelaskan kepada pembaca. Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan
mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi,
pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan,
juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan
informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan
laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang
tercantum dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:
·
Manfaat
kegiatan ekstrakurikuler
·
Peranan
majalah dinding di sekolah -Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Catatan: Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang
langkah/ cara/ proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Contoh paparan proses:
Cara mencangkok tanaman:
1.
Siapkan
pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
2.
Pilihlah
ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm.
3.
Kulit
ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira
sepanjang 10 cm.
Langkah menyusun eksposisi: Menentukan topik/ tema
Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka
karangan sesuai dengan topik yang dipilih Mengembangkan kerangka menjadi
karangan eksposisi.
4. Karangan
Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca.
Kunci:
Memberikan alasan yang kuat dan meyakinkan.
• Menggunakan contoh, grafik, dan sejenisnya dengan tujuan memengaruhi pembaca.
Contoh:
Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca.
Kunci:
Memberikan alasan yang kuat dan meyakinkan.
• Menggunakan contoh, grafik, dan sejenisnya dengan tujuan memengaruhi pembaca.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa
dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara
kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi
nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab,
berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat
dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya: Disiplin
kunci sukses berwirausaha, Teknologi komunikasi harus segera dikuasai, Sekolah
Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial.
Langkah menyusun argumentasi :
Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih Mengembangkan
kerangka menjadi karangan argumentasi
5. Karangan Persuasi:
Karangan ini bertujuan
mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang
mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang
dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Contoh persuasi:
Salah satu penyakit yang perlu kita
waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin
dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok,
dan rutin berolah raga.
Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya: Katakan
tidak pada NARKOBA, Hemat energi demi generasi mendatang, Hutan sahabat kita,
Hidup sehat tanpa rokok, Membaca memperluas cakrawala.
Langkah menyusun persuasi:
1.
Menentukan
topik/ tema
2.
Merumuskan
tujuan
3.
Mengumpulkan
data dari berbagai sumber
4.
Menyusun
kerangka karangan
5.
Mengembangkan
kerangka karangan menjadi karangan persuasi
C. Langkah-langkah Mengarang
Langkah-langkah
mengarang untuk semua jenis karangan pada prinsipnya sama, yakni:
(1) menetapkan tema;
(2) merumuskan tujuan;
(3) mengumpulkan bahan;
(4) menyiapkan/membuat kerangka tulisan; dan
(5) mengembangkan kerangka tulisan menjadi karangan.
Contoh:
(1) Tema
Peranan tata tertib di sekolah.
(2) Tujuan
Memengaruhi semua warga sekolah agar melaksanakan tata tertib sekolah.
(3) Bahan
a. Informasi dari buku, majalah, dan koran.
b. Hasil wawancara dengan kepala sekolah, pembina OSIS, dan pengurus OSIS.
c. Hasil pengamatan langsung di sekolah.
(4) Kerangka karangan
Tema : peranan tata tertib sekolah
(1) menetapkan tema;
(2) merumuskan tujuan;
(3) mengumpulkan bahan;
(4) menyiapkan/membuat kerangka tulisan; dan
(5) mengembangkan kerangka tulisan menjadi karangan.
Contoh:
(1) Tema
Peranan tata tertib di sekolah.
(2) Tujuan
Memengaruhi semua warga sekolah agar melaksanakan tata tertib sekolah.
(3) Bahan
a. Informasi dari buku, majalah, dan koran.
b. Hasil wawancara dengan kepala sekolah, pembina OSIS, dan pengurus OSIS.
c. Hasil pengamatan langsung di sekolah.
(4) Kerangka karangan
Tema : peranan tata tertib sekolah
Paragrafl
PU : tata tertib sekolah yang baik
PU1 : tata tertib sekolah dibuat secara bersama-sama
PP2 : kesadaran warga sekolah untuk menegakkan tata tertib
PP3 : konsisten dalam menegakkan tata tertib
Paragraf
PU : hambatan melaksanakan tata tertib
PP1 : kurangnya unsur keteladanan
PP2 :… dan seterusnya.
PU : tata tertib sekolah yang baik
PU1 : tata tertib sekolah dibuat secara bersama-sama
PP2 : kesadaran warga sekolah untuk menegakkan tata tertib
PP3 : konsisten dalam menegakkan tata tertib
Paragraf
PU : hambatan melaksanakan tata tertib
PP1 : kurangnya unsur keteladanan
PP2 :… dan seterusnya.
(5) Pengembangan kerangka
karangan (Contoh paragraf 1)
Tata tertib sekolah yang baik harus mampu
mengatur semua kegiatan di sekolah. Agar ada rasa memiliki, tata tertib sekolah
hams dibuat secara bersama-sama oleh seluruh warga sekolah. Semua warga
sekolah, baik guru, siswa, karyawan TU maupun pembantu pelaksana dituntut
kesadarannya untuk menegakkan tata tertib sekolah yang telah dibuatnya. Apabila
semua warga sekolah konsisten dalam menegakkan tata tertib maka kegiatan
sekolah akan berjalan lancar, tertib, dan baik.
BAB III
KESIMPULAN
1. Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari
kegiatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk
dipahami.
2. Macam-macam karangan
a. Narasi
b. Diskripsi
c. Ekposisi
d. Argumentasi
e. Persuasi
3. Langkah-langkah karangan
(1) Menetapkan Tema;
(2) Merumuskan Tujuan;
(3) Mengumpulkan Bahan;
(4) Menyiapkan/Membuat Kerangka Tulisan; Dan
(5) Mengembangkan Kerangka Tulisan Menjadi Karangan
(2) Merumuskan Tujuan;
(3) Mengumpulkan Bahan;
(4) Menyiapkan/Membuat Kerangka Tulisan; Dan
(5) Mengembangkan Kerangka Tulisan Menjadi Karangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar