Makalah Ilmu Kalam
Dinamika Pemikiran Ilmu Kalam
Kata
Pemgantar
Puji syukur kami ucapkan kehadrat
Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunianya kami diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini . tidak lupa ucapan terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah memberikan panduan dan bimbingan dalam menyelesaikan
makalah Ilmu Kalam ini. Dengan adanya makalah ini dapat membantu Rekan-rekan
kami dan menambah sedikit pengetahuan kami dalam ilmu kalam .
Kami menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritikan dan saran dari para
pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua dan diberkai ilmunya.
Tulungagung, 12-10-2011
Kelompok 6
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR
ISI .............................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A.
Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B.
Rumusan masalah ................................................................................. 1
C.
Tujuan Pembahasan ............................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A.
Pengertian Ilmu Kalam ......................................................................... 3
B.
Nama-nama ilmu kalam dan sebab penamaanya ................................... 3
C.
Obyek ilmu kalam ................................................................................ 5
D.
Sumber-sumber ilmu kalam .................................................................. 5
E.
Manfaat Ilmu kalam .............................................................................. 8
F.
Sejarah timbulnya ilmu kalam .............................................................. 9
BAB
III KESIMPULAN / PENUTUP................................................................... .. 10
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................. 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Ketika kita berbicara mengenai ilmu
kalam, seharusnya mengetahui hakekat dan faedah ataupun keutamaan dari ilmu
tersebut. Sebab bagaimana mungkin kita sebagai umat muslim kita menyerukan
kebenaran islam tidak mempunyai ilmu ataupun dasar pemahamanya.
Dinyatakan
ilmu lebih utama dari ibadah, lebih utama pula dari pada jihat. Bahwasanya ilmu yang dikehendaki oleh isla adalah ilmu dunia dan akhirat, ilmu
ketuhanan, ilmu tentang kehidupan, ilmu eksperimental dan semua cabang yang
mendatangkan kebaikan bagi kehidupan.
Adapun
tujuan utama dari ilmu kalam adalah untuk menjelaskan landasan keimanan umat
islam dalam tatanan yang filosofis dan logis. Bagi orang yang beriman, bukti
mengenai eksistensi dan segala hal yang menyangkut dengan tuhan yang ada dalam alqur’an, hadist, ucapan
sahabat yang mendengar langsung perkataan nabi dan lain sebagainya, sudah cukup
namun tatkala masalah ini dihadapkan pada dunia yang lebih luas dan terbuka,
maka dalil-dalil naqli tersebut tidak begitu berperan,sebab tidak semua orang
menyakini kebenaran alqur’an dan beriman kepadanya karenanya diperlukan lagi interprestasi akal terhadap dalil yang sudah
dalam alqur’an tersebut untuk menjelaskannya.
Kami
berharap dengan tulisanya materi ilmu kalam ini dapat memberikan efek positif
kepada kita yang tengah menjalani mata kuliah ilmu kalam ini dengan pembahasan
yang sederhana ini mudah-mudahan dapat membantu kita dalam menjalani hidup dan
kehidupan beragama kita sekarang hingga akhir nanti
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian ilmu kalam ?
2.
Apa saja nama-nama ilmu kalam dan sebab-sebab penamaannya?
3.
Apa obyek pembahasan ilmu kalam ?
4.
Apa saja sumber ilmu kalam ?
5.
Apa manfaat ilmu kalam ?
6.
Bagaimana sejarah ilmu kalam?
C. Tujuan Masalah
1.
Memahami pengertian ilmu kalam ?
2.
Menngerti nama-nama ilmu kalam
dan sebab-sebab penamaannya?
3.
Mengetahui obyek pembahasan ilmu kalam ?
4.
Mengetahui sumber ilmu kalam ?
5. Mengerti manfaat ilmu kalam ?
6. Menetahui
sejarah ilmu kalam?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ilmu Kalam
Secara harfiah ilmu
yang membicarakan tentang wujudnya tuhan ( Allah ) dan membicarakan tentang
rosul-rosul tuhan[1].
Secara
istilah, Menurut Ibnu Khaldun, Ilmu Kalam ialah ilmu yang berisi alasan-alasan
mempertahankan kepercayaan-keppercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil
fikiran dan berisi bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari
kepercayaan–kepercayaan aliran golongan salaf dan Ahli Sunah[2].
Menurut al-farabi ilmu kalam adalah disiplin ilmu yang membahas dzat dan sifat
Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan
masalah dunia sampai masalah sesudah mati yang berdasarkan doktrin islam[3].
Apabila memperhatikan definisi ilmu kalam diatas terdapat perbedaan dan
persamaannya. Kedua tokoh ulama tersebut sama-sama membahas tentang ketuhanan.
Jika ibnu khaldun lebih membahas dari segi argumentasi logika / filsafat ,
sedangkan Al-farabi lebih membahas tentang dzat dan sifat Allah berdasar kan
doktrin islam. Jadi bisa disimpulkan bahwa ilmu kalam itu adalah ilmu yang
membahas tantang dzat dan sifat Allah
dengan cara argumentasi logika/ filsafat
berdasarkan doktrin islam.
B. Nama-nama ilmu kalam dan sebab – sebab
penamaanya
Ilmu kalam mempunyai beberapa nama dan penamaan itu
muncul sesuai dengan aspek pembahasan
yang ditonjolkan oleh pembahas yang memberikan nama tersebut.
1.
Ilmu Tauhid
Ilmu tauhid menurut Syekh
Muhammad Abduh adalah ilmu yang membahas wujud Allah, sifat-sifat yang wajib
bagiNya, Sifat-sifat yang jaiz disifatkan kepada Nya, dan sifat-sifat yang sama
sekali wajib ditiadakan dari-Nya. Juga membahas tentang Rosul-rosul Allah untuk
menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib pada dirinya, hal-hal yang jaiz
dihubungkan pada diri mereka ,dan
hal-hal yang terlarang menghubungkannya kepada diri mereka.
Sebab dinamakan ilmu tauhid karena pokok pembahasan nya dititik beratkan
keesaan Allah SWT.
2.
Ilmu Usuluddin
Ilmu usuluddin ialah yang membahas tentang
prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil –dalil yang qot’i (Alqur’an
dan Hadist Mutawatir) dan
dalil-dalil akal pikiran
Sebab dinamakan Ilmu Usuluddin karena Obyek pembahasan utamanya adalah
dasar-dasar agama yang merupakan masalah eserisial dalam ajaran islam .
3.
Ilmu Kalam
Ilmu kalam ialah ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan
kepercayaan-kepercayaan iman, dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi
bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayan Salaf dan Ahli sunah.
Sebab dinamakan ilmu kalam karena dalam pembahasannya mengenai eksistensi
Tuhan dan hal-hal yang berhubugan
denganNya, menggunakan argument filosofi , logika atau mantik.
4. Ilmu Teologi
Teologi diambil dari bahasa inggris “theology” menurut
William Ockham Resse . “Theology to be a discipline resting on revealed truh
and dependent of both philosophy and science”.[4]
Sebab dinamakan ilmu teologi karena pembahasannya mencakup
persoalan-persoalan dasar dan soal pokok seperti ketuhanan,iman,kufur dan
hal-hal pokok lainnya sebagaimana tercakup dalam rukun iman.
5.
Ilmu hakikat
Ilmu hakikat ialah ilmu sejati karena ilmu ini
menjelaskan hakikat segala sesuatu, sehingga dapat menykini akan kepercayaan
yang benar (hakiki)
6. Ilmu Ma’rifat
Sebab dinamakan ilmu
ma’rifat karena dengan pengetahuan ini dapat mengetahui benar-benar tentang
Allah dan segala sifat-sifat Nya dan dengan
keyakinan teguh. Keykinan ini pada gilirannya akan membawa kepada
keykinan terhadap adanya malaikat, kitab, nabi dan rosul, hari akhir dan
melahirkan kesadaranakan tugas dan kewajiban terhadap sang khalik.[5]
C. Objek Ilmu Kalam
Sejumlah disiplin ilmu pengetahuan hanya memiliki satu objek pembahasan. Matematika contohnya. Objek pembahasannya hanya berkisar pada bilangan. Artinya, semua
permasalahan dan premis-premis dalam disiplin ilmu ini hanya membahas tentang
hukum-hukum bilangan, tidak lebih. Akan tetapi, bukan berarti ini sebuah
keharusan bahwa setiap disiplin ilmu harus memiliki tema pembahasan tunggal.
Ilmu Kalâm termasuk ilmu-ilmu yang memiliki lebih dari satu obyek pembahasan;
terkadang membahas tentang Tuhan, sifat-sifat-Nya, Kiamat, dan terkadang
membahas tentang para nabi, dan lain sebagainya.
Obyek ilmu Kalâm sama sekali tidak menentukan
permasalahan-permasalahannya. Tujuan dan tugas-tugas yang kita sebutkan di atas
merupakan klasifikasi dan penentu bagi permasalahan disiplin ilmu Akidah
(Kalâm)
D. Sumber sumber Ilmu Kalam
Sumber-sumber ilmu kalam adalah berikut ini
1.
Al-qur’an
Sebagai sumber ilmu kalam, Al-qur’an banyak
menyinggung hal yang berkaitan dengan masalah ketuhanan, diantaranya adalah
a)
Q.S Al-ikhlas (112): 3-4. Ayat ini menunjukan bahwa
tuhan tidak beranak dan tidak diperanakan,serta tidak ada satu pun di dunia ini
yang tampak sekutu (sejajar) dengan-Nya.
b)
Q.S Asy-Syura (42) : 7 . Ayat ini menunjukan bahwa
tuhan tidak menyerupai apapun didunia ini . Ia Maha Mendengar dan Maha
Mengetahui.
c)
Q.S Al-Furqon (25): 59 . ayat ini menunjukkan bahwa
tuhan yang Maha Penyayang bertahta diatas “Arsy” . Ia Pancipta langit,bumi dan
semua yang ada di antara keduanya.
d)
Q.S Al-Fath(48) :10 . Ayat ini menunjukkan bahwa tuhan
mempunyai “tangan” yang selalu berada di atas tangan orang-orang yang melakukan
sesuatu selama mereka berpegang teguh dengan janji Allah.
e)
Q.S Thaha (20) : 39 .
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai “mata” yang selalu digunakan untuk mengawasi seluruh
gerak , termasuk gerakan hati makhluknya-Nya .
f)
Q,S Ar-Rohman (55) : 27. Ayat ini menunjukan bahwa
Tuhan mempunyai “wajah” yang tidak akan
rusak selama-lamanya.
g)
Q.S An-Nisa’ (4) :125. Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan
menurunkan aturan berupa agama. Seseorang akan dikatakan telah melaksanakan
aturan agama apabila telah melakukannya dengan ikhlas karena Allah .
h)
Q.S Luqman (31) : 22. Ayat ini menunjukkan bahwa orang
yang telah menyerahkan dirinya kepada Allah disebut sebagai orang muhsin
i)
Q.S Ali Imron (3) :83. Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan
adalah tempat kembali segala sesuatu, baik secar terpaksa maupun secara sadar.
j)
Q.S Ali Imron
(3) :84-85. Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhanlah yang menurunkan
petunjuk jalan kepada para nabi.
k)
Q.S Al Anbiya (21): 92. Ayat ini menunjukkan bahwa
manusia dalam berbagai suku ,ras , atau etnis , dan agama apapun adalah umat
tuhan yang satu. Oleh sebab itu, semua umat , dalam kondisi dan situasi apapun
, harus mengarahkan pengabdiannya hanya kepada-Nya.
l)
Q.S Al-Hajj (22) : 78 . Ayat ini menunjukkan bahwa
seseorang yang ingin melakukukan suatu kegiatan yang sungguh-sungguh akan
dikatakn sebagai “jihad” kalau
dilakukannya hanya karena Allah SWT semata.
Ayat-ayat diatas ayat
diatas kaitan dengan dzat , sifat , asma, perbuatan tuntunan, dan hal-hal lain
yang berkaitan dengan eksistensi Tuhan. Hanya saja, penjelasan rincinya tidak
ditemukan . Oleh sebab itu, paraahli berbeda pendapat dalam menginterpretasikan
rinciannya. Pembicaraan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ketuhanan itu
disistematisasikanyang pada gilirannya menjadi sebuah ilmu yang dikenal dengan
istilah ilmu kalam.[6]
2.
Hadist
Hadist
Nabi pun banyak membicarakan masalah-masalah yang dibahas ilmu kalam. Seperti hadis tentang keimaan dan mengenai
kemunculan berbagai golongan dalam ilmu kalam[7].
Ada pula pada riwayat yang hanya sampai kepada sahabat. Diantaranya adalah
hadis yang mengatakan bahwa umat islam akan terpecah beberapa golongan. Oleh sebab itu,
seringdikatakan bahwa hadis-hadis
seperti itu lebih dimaksudkan sebagai peringatan bagi para sahabat dan
umat Nabi tentang bahayanya perpecahan dan pentingnya persatuan.
3.
Pemikiran Manusia
Pemikiran manusia dalam hal ini , baik berupa pemikiran
umat islam sendiri atau pemikiran yang
berasal dari luar islam
Sebelum filsafat yunani masuk dan berkembang di dunia
islam, umat islam sendri telah menggunakan pemikiran rasionalnya untuk
menjelaskan hal hal yang berkaitan dengan ayat-ayat Al-qur’an, terutama yang
belum jelas artinya ( al-mustasyabihat). Dalam al-qur’an banyak sekali kata
yang belum jelas maknanya sperti kata ,tafakkar
,tafaquh, nadharr, tadabbar ,tadhakkar, fahima, aqala,ulu al-albab, ulu
al-ilm,ulu al-abshar, dan ulu an-nuha. Semua ayat tersebut berkaitan langsung
dengan anjuran motivasi, bahkan perintah kepada manusia untuk menggunakan
rasio.
4.
Insting
Secara
ingsiatif, manusia selalu ingin bertuhan. Oleh sebab itu, kepercayaan adanya
Tuhan telah berkembang sejak adanya manusia
pertama.
Abbas
Mahmoud Al-Akkad, mengatakan bahwa sejak pemikiran pemujaan terhadap
benda-benda alam berkembang, di wilayah-wilayah tertentu pemujaan terhadap
benda -benda alam berkembang secara beragam . di mesir, masyarakatnya
memuja Totemisme. Mereka mengangap suci terhadap burung elang,
burung nasr, ibn awa ( semamacan anjing hutan), buaya, dan lain-lainya.
Anggapan itu lalu berkembang menjadi pemujaan terhadap matahari. Dari sini berkembang lagi menjadi percaya adanya keabadian
dan balasan bagi amal perbuatan yang baik.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara histories, ilmu kalam bersumber
Al-qur’an , hadist , pemikiran manusia , dan insting . ilmu kalam adalah sebuah
ilmu yang mempunyai objek tersendiri tersistematisasikan, dan mempunyai
metodelogi tersendiri.
E. Manfaat Ilmu Kalam
Pertama, memaparkan Akidah sebuah agama. Hal ini disebabkan Ushûluddîn yang
tertera dalam Al-Qur’an dan sabda-sabda nabi serta para Imam as, belum tersaji
secara klasik dan tematik, sehingga setiap orang dengan mudah dapat memahami
dan membetot Akidah dari sumber-sumber di atas tadi.
Al-Qur’an selain membahas masalah Akidah, juga membahas
masalah-masalah lain, seperti politik, sejarah, sosial, budaya, masalah-masalah
personal, hak-hak, fiqih, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, penyimpulan dan
penataan setiap kajian dan pembahasan, seperti Akidah, membutuhkan kepada
kreasi dan upaya seorang agamawan, yang dalam bidang Akidah, tugas ini diemban
oleh para mutakallim (pakar ilmu Kalâm).
Kedua, menjelaskan
Akidah sebuah agama. Setelah seorang mutakallim menyajikan dan
mengistimbathkan Akidah tersebut, tugas selanjutnya adalah menjelaskan,
menginterpretasikan, mengenalisa, dan membuktikannya. Sebagai contoh, setelah
mendapatkan dalil akan ke-Esaan Tuhan dalam teks dan literatur Islam (Al-Qur’an
dan Hadis), ia harus berusaha membuktian keyakinan ini dengan argumentasi
logis, sebagaimana ia juga harus menjelaskan dan membuktikan singkronisasi dan
keserasian antara Akidah yang satu dengan yang lain, serta menetapkan bahwa
tidak ada kontradiksi dan paradoksi di dalamnya.
Ketiga, membela
Akidah sebuah agama, manjawab kerancauan-kerancauan dan kritikan-kritikan yang
ada. Tugas lain yang diemban oleh seorang mutakallim adalah
menjaga kehormatan Akidah dengan menangani dan menjawab pelbagai kritik dan
sanggahan yang muncul dari para penentang agama.
F.
Sejarah Timbulnya Ilmu Kalam
Penentuan secara detail dan pasti sejarah munculnya ilmu
Kalâm adalah masalah yang tidak mudah. Namun, tanpa diragukan lagi, pada
paruh ke dua dari abad ke-2 Hijriah permasalahan ilmu Kalâm, sepertiJabr, Ikhtiâr,
keadilan Tuhan, telah mencuat kepermukaan dan menjadi bahan kuliah dan kajian
kaum Muslim kala itu. Orang pertama yang secara resmi membahasnya secara klasik
adalah Hasan Bashri (wafat tahun 110 Hijriah). Seiring dengan bergulirnya masa,
permasalahan ilmu Kalâm semakin meluas, sekte-sekte dan aliran-aliran
bermunculan. Di antaranya Khawârij, Qadariyah, Mu'tazilah, jahmiyah,
dan Murji`ah. Keyakinan setiap dari aliran ini dibahas dalam
ilmu Milal wa Nihal, dan jelas, hal itu tidak bertalian dengan
pembahasan kita sekarang.
Dari sudut pandang yang berbeda bisa
dikatakan, jika maksud dari ilmu Kalâm itu adalah penjelasan atau pemaparan
secara argumentatif, maka cikal-bakal dan bibit tumbuh serta berkembangnya ilmu
Kalâm adalah Al-Qur’an sendiri dan sabda-sabda Rasul serta para ma’shûm,
khususnya Amirul Mukminin yang telah memapaparkan dan mengargumentasikannya.
Sebagaimana perkembangan dan meluasnya ilmu Kalâm ini juga berkat
anjuran-anjuran Al-Qur’an dan sabda-sabda nabi yang selalu mengajak berpikir
dan bernalar, serta melarang (mencela) taklid buta. Namun, selain faktor ini
tadi, ada faktor-faktor signifikan lain yang membuat perkembangan yang sangat
pesat dalam disiplin ilmu ini, di antaranya:
a. Adanya interaksi antara Islam dan pelbagai lapisan
masyarakat yang memiliki akar dan
kerangka berfikir yang beraneka-ragam.
b. Adanya pengikut-pengikut agama lain yang hidup
berdampingan dengan Islam dan muslimin, seperti Yahudi, dan Kristen.
Kondisi semacam ini sangat menuntut kewaspadaan dan kesiagaan muslimin dalam
menjaga Akidah dan keyakinan mereka.
c. Munculnya kelompok Zindîq dalam dunia
Islam yang selalu memancing dan membuka front dengan muslimin di setiap masa
dan
BAB
III
KESIMPULAN/
PENUTUP
1.
Ilmu kalam itu adalah ilmu yang membahas tantang dzat
dan sifat Allah dengan cara argumentasi
logika/ filsafat berdasarkan doktrin
islam.
2.
Ilmu kalam terdapat 6 nama yaitu :
a. Ilmu Tauhid
b. Ilmu Usuluddin
c. Ilmu Kalam
d. Ilmu Teologi
e. Ilmu hakikat
f. Ilmu Ma’rifat
3. obyek
ilmu kalam ialah semua hal yang mengenai ketuhanan ,kerosulan, sifat-sifat
Tuhan, kiamat dan lain sebagainya.
4.
Sumber-sumber ilmu kalam ada 4 yaitu:
a.
Al-qur’an
b.
Hadist
c.
Pemikiran Manusia
d.
Insting
5. Manfaat
ilmu kalam
a.
Memaparkan Akidah sebuah agama
b. Menjelaskan Akidah sebuah agama
c. Membela Akidah sebuah agama
6. Sejarah timbul Ilmu Kalam karena adanya
factor yaitu :
a. Adanya interaksi antara Islam dan pelbagai lapisan
masyarakat yang memiliki akar dan
kerangka berfikir yang beraneka-ragam.
b. Adanya pengikut-pengikut agama lain yang hidup
berdampingan dengan Islam dan muslimin, seperti Yahudi, dan Kristen.
Kondisi semacam ini sangat menuntut kewaspadaan dan kesiagaan muslimin dalam menjaga
Akidah dan keyakinan mereka.
c. Munculnya kelompok Zindîq dalam dunia
Islam yang selalu memancing dan membuka front dengan muslimin di setiap masa
dan waktu.
Alhamdulilah
makalah ini dapat kami selesaikan dengan tiada hambatan yang berarti. Terima kasih
kami sampaikan seluruh pihak yang membantu sehingga makalah ini selesai,
khususnya kepada bapak dosen pembimbing. Kepada teman-teman Mahasiswa kami
sampaikan terimakasih dan kompak selalu , semoga karya ini bermanfaat untuk
kita semua. Amin
DAFTAR
PUSTAKA
1.DR. Abdul
Rozaq M. Ag, DR. Rosihon Anwar . M.Ag, ilmu kalam , poustaka setia(Bandung ; 2000)
2. Drs. H. Muhammad Ahmad, Tauhid
Ilmu Kalam, CV. Pustaka Setia ( Bandung
3. Wiliam L.
Resse, “Dictionary of philosophy and religion, humanties Press
Ltd , (USA; 1980)
4. A. Hanafi M.A, Teologi Islam,
Bulan Bintang ( Jakarta ; 1979)
[1] A.
Hanafi M.A, Teologi Islam, Bulan Bintang ( Jakarta ; 1979) P. 10
[2] A. .
Hanafi M.A, Teologi Islam, Bulan Bintang ( Jakarta ; 1979) P. 10
[3] DR.
Abdul Rozaq M. Ag, DR. Rosihon Anwar . M.Ag, ilmu kalam , poustaka setia
(Bandung ; 2000) P.15
[4] Wiliam
L. Resse, “ Dictionary of philosophy and religion, humanties Press Ltd , (USA;
1980) P. 28
[5] Drs. H.
Muhammad Ahmad, Tauhid Ilmu Kalam, CV. Pustaka Setia ( Bandung ;-) P !3-17
[6] DR.
Abdul Rozaq M. Ag, DR. Rosihon Anwar . M.Ag, ilmu kalam , poustaka setia
(Bandung ; 2000) P.15-16
[7] DR.
Abdul Rozaq M. Ag, DR. Rosihon Anwar . M.Ag, ilmu kalam , poustaka setia
(Bandung ; 2000) P. 17-20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar